Selasa, 25 Januari 2011

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah                       ; MIN Al-Hasan
Kelas / Semester          ; IV / Genap
Mata Pelajaran            ; Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu            ; 1 x 30 menit
A.    Kompetensi Dasar; Memahami sastra anak
B.     Standar Kompetensi; Menjelaskan sastra anak dalam bentuk puisi anak
C.     Indikator
1.      Siswa dapat mendefinisikan puisi anak
2.      Siswa dapat membuat / menulis puisi anak
3.      Siswa dapat membaca puisi anak
D.    Tujuan Pembelajaran; Agar siswa mengetahui sastra anak dalam bentuk puisi anak
E.     Materi Pembelajaran; Puisi anak
F.      Metode Pembelajaran
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
3.      Penugasan
G.    Langkah-langkah Pembelajaran
1.      Pendahuluan; 5 menit
a.       Apresiasi (menerangkan sesuatu yang ada kaitannya dengan materi)
b.      Motifasi
2.      Kegiatan inti; 20 menit
a.       Menjelaskan materi tentang definisi puisi anak
b.      Melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi puisi anak
3.      Penutup; 5 menit
a.       Menyimpulkan Tanya jawab materi puisi anak
b.      Memberi tugas kepada siswa tentang materi puisi anak
H.    Alat dan Sumber Belajar
1.      Seperangkat alat tulis
2.      Buku sastra anak
I.       Penilaian / Evaluasi
1.      Tes tertulis
2.      Tes lisan

Purwokerto, 10 Desember 2010


  Mengetahui,       
Kepala Madrasah                                                                      Guru Matapelajaran
 


 Siswadi, M. Ag.                                                                         Fadhilah Hasan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar
A.    Tes tertulis
1.      Definisikan kembali pengertian puisi anak?
2.      Buatlah  / tulislah puisi anak?

B.     Tes lisan
Bacalah puisi anak yang sudah kamu buat?

FIQIH IBADAH, MUAMALAT, DAN MUNAKAHAT

FIQIH IBADAH, MUAMALAT, DAN MUNAKAHAT

Resume












Diajukan Guna Memenuhi Tugas Matakuliah Fiqih
Oleh
Fadhilah Hasan 092335046





SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI (STAIN)
PURWOKERTO
2010
Resume tugas fiqih tanggal 23 september 2010
Fiqih menurut bahasa arab artinya paham atau penertian. Menurut istilah fiqih adalah ilmu untuk mengetahui hukum-hukum syara’ yang pada perbuatan anggota, diambil dari dalil-dalil tafsili (terinci).
Yang mengaturnya nabi Muhammad SAW dan yang menyusunya seperti yang sekarang ini adalah imam Abu  Hanifah.
 Tujuan mempelajari ilmu fiqih adalahmendapat keridaan Allah SWT yang menjadi jalan dunia dan akherat.
 “Sesungguhnya allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (Al-Baqarah: 222)
Dari ayat diatas Allah SWT sangat menyukai akan kebersihan dan keindahan umatnya. Adapun dalam hukum islam, masalah bersuci dan segala persoalanya termasasuk masaah yang penting karena akan menentukan syah dan tidaknya seorang hamba beribadah kepada tuhannya seperti masalah ibadah sholat.

Resume ugas fiqih tanggal 24 september 2010
A.    Ibadah
Ibadah menurut bahasa artinya taat. Menurut syara’ ibadah adalah menjalankan perintah allah dan menjauhi laranganNya.
Ibadah apabila diartikan secara sempit adalah mengenai masalah sholat, zakat, puasa, dan haji. Kemudian ibadah dalam artian luas adalah segala sesuatu ataupun tindakan seorang muslim yang tidak hanya beribadah kepada tuhanNya saja, akan tetapi seorang muslim tersebut berbuat baik kepada semua makhluk yang ada di bumi dan di langit agar mendapat ridha dari Allah SWT.
Dalam fiqih ibadah akan diuraikan tentang masalah shalat, zakat, puasa dan haji dan masalah tersebut dinamakan masalah ubudiyah. Ubudiyah yaitu masalah pengabdian diri kepada Tuhan.
Hikmah dalam masalah ubudiah adalah mengatur dengan sebaik-baiknya, cara manusia berhubungan dengan tuhanya sesuai dengan tuntunan syara’. Masalah ubudiyah tersebut merupakan tuntutan jiwa, santapan rukhani.
  1. Thaharah
Thaharah artinya bersuci. Menurut syara’ thaharah adalah suci dari hadas dan najis. Adapun fungsi dari thaharah tersebut adalah menghilangkan hadas dan najis guna beribadah kepada Allah SWT dengan syah.
Macam-macam bersuci antara lain adalah; 1. Wudhu, 2. Mandi, 3. Tayamum, dan 4. Menyapu dua sepatu.
Adapun cara pelaksanaan bersuci antara lain;
a.       Wudhu
Wudhu menurut bahasa artinya bersih dan indah, sedangkan menurut syara’ artinya membersihkan anggota wudhu untuk menghilangkan hadast kecil.
Fardhu wudhu antara lain;
a)      Niat
b)      Membasuh seluruh muka
c)      Membasuh kedua tangan sampai kesiku
d)     Mengusap sebagian rambut kepala
e)      Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
f)       Tertib.

Syarat-syarat wudhu antara lain;
a)      Islam;
b)      Tamyiz;
c)      Tidak berhadas besar;
d)     Tidak ada yang menghalangi air, sampai keanggota wudhu, dan
e)      Mengetahui mana yang wajib (fardhu) dan mana yang sunah.

Sunah-sunah wudhu antara lain;
a)      Membaca basmalah;
b)      Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan;
c)      Berkumur-kumur;
d)     Membasuh lubang hidung sebelum berniat;
e)      Menyapu seluruh kepala dengan menggunakan air;
f)       Mendahulukan anggota yang kanan daripada kiri;
g)      Menyapu kedua telinga luar dan dalam, dan
h)      Menigakalikan membasuh.

Cara berwudu adalah;
a)      Membaca “basmalah” sambil mencuci kedua belah tangan dengan bersih;
b)      Berkumur-kumur tiga kali;
c)      Mencuci lubang hidung tiga kali;
d)     Mencuci muka tiga kali sambil berniat wudhu;
e)      Mencuci kedua belah tangan sampai kesiku tiga kali;
f)       Menyapu sebagian rambut kepala tiga kali;
g)      Menyapu kedua belah telinga tiga kali, dan
h)      Mencuci kedua belah kaki tiga kali.
b.      Mandi
Apabila seorang yang sedang berhadas besar, maka sholatnya tidak syah. Cara menghilangkan hadast besar yaitu dengan mandi wajib, yaitu membasuh seluruh tubuh mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Sebab-sebab yang mewajibkan mandi;
a)      Bertemunya dua khitan (bersetubuh)
b)      Keluar mani
c)      Mati, dan matinya bukan mati syahid
d)     Karena wiladah (setelah melahirkan)
e)      Karena setelah haid.
Fardhu mandi;
a)      Niat
b)      Membasuh seluruh badan dengan air
c)      Menghilangkan najis.
Sunah mandi;
a)      Mendahulukan membersihkan segala kotoran dan najis dari seluruh tubuh;
b)      Mambaca “basmalah” pada permulaan mandi;
c)      Membasuh badan sampai tiga kali;
d)     Membaca doa sebagaimana membaca doa sesudah berwudhu, dan
e)      Mendahulukan mengambil air wudhu.
c.       Tayamum
Tayamum ialah mengusapkan  debu yang suci ke muka dan kedua belah tangan dengan beberapa syarat. Tayamum adalah pengganti wudhu atau mandi sebagai rukhsah (keringanan) untuk orang yang tidak dapat memakai air karena beberapa halangan.
Fardu (rukun) tayamum;
a)      Niat
b)      Mengusap muka dengan tanah;
c)      Mengusap kedua tangan sampai kesiku dengan debu suci, dan
d)      Tertib.
Syarat-syarat tayamum;
a)      Tidak ada air dan telah berusaha mencarinya, akan tetapi air tersebut tidak ditemukan;
b)      Berhalangan menggunakan air, misalnya karena sakit yang apabila terkena air akan kambuh sakitnya;
c)      Telah masuk waktu sholat, dan
d)     Dengan debu yang suci.
Cara menggunakan tayamum
Sekali bertayamum hanya dapat dipakai satu kali shholat fardhu aja, meskipun belum batal. Adapun untuk dipakai untuk sholat sunnah cukuplah hanya sekali bertayamum.

d.       Menyapu dua sepatu
Orang yang dalam perjalanan jauh (musafir) yang kakinya memakai sepatu, kalau ia hendak berwudhu maka ia boleh cukup menyapu sepatunya dengan air. Aartinya sepatunya boleh tidak dilepas.
Syarat-syarat menyapu dua sepatu;
a)      Sepatu tersebut bersih
b)      Sepatu tersebut menutupi bagian kaki yang wajib wudhu
c)      Sepatu tersebut dapat dibawa berjalan lama,
d)     Sepatu tersebut bersih dari najis.

  1. Sholat
Sholat ialah berhadap kepada allah sebagai ibadat, dalam bentuk beberpa perkataan dan perbuatan, yang dimulai dari takbiratul ikhram dan diakhiri dengan alam dan menurut syarat-syarat yang telah ditentukan syara’
Syarat-syarat sholat
a.       Beragama islam;
b.      Sudah baligh dan berakal;
c.       Suci seluruh anggota badan;
d.      Menutup aurat;
e.       Masuk waktu sholat
f.       Menghadap kiblat, dan
g.      Mengetahui mena yang ruku dan mana ang sunah.
Rukun sholat;
a.       Niat
b.      Takbiratul ihram;
c.       Berdiri tegak;
d.      Membaca suraat al-fatihah pada tiap-tiap rakaat;
e.       Ruku dengan tumakninah;
f.       I’tidal dengan tumakninah;
g.      Sujud dua kali dengan tumakninah;
h.      Duduk antara dua sujud dengan tumakninah;
i.        Duduk tasyahud akhir dengan tumakninah;
j.        Membaca tasyahud akhir;
k.      Membaca sholawat nabi pada tayahud akhir;
l.        Membaca salam yang pertama, dan
m.    Tertib.
Sunah sholat
a.       Sunnah ab’adh
a)      membaca tasyahud awal;
b)      Membaca sholawat pada tasyahud awal;
c)      Membaca sholawat atas keluarga nabi pada tasyahud akhir, dan
d)     Membaca qunut pada sholat subuh.
b.      Sunnah hai’at
a)      Mengangkat kedua belah tangan ketika takbiratul ihram;
b)      Meletakan telapak tangan yang kanan diatas pergelangan kiri ketika berdekap;
c)      Membaca do’a iftitah;
d)     Membaca ta’awuz
e)      Membaca amin setelah imam membaca surat al-fatihah;
f)       Membaca surat al-quran
g)      Mengeraskan bacaan fatihah pada pada rakaat pertama;
h)      Membaca takbir ketika gerakan naik turun;
i)        Membaca tasbih ketika rukuk dan sujud;
j)        Mambaca “sami’allahu liman hamidah” ketika bengkit dari rukuk dan membaca “rabbana lakal-hamdu…” ketika I’tidal;
k)      Meletakan telapak tangan diatas paha ketika duduk tasyahud awal dan akhir;
l)        Duduk iftirasy dalam semua duduk sholat;
m)    Duduk tawaruk;
n)      Membaca salam yang kedua, danmemalingkan muka ke kanan dan ke kiri.
Macam-macam sholat;
  1. Sholat wajib
Sholat yang wajib dilaksanakan oleh umat islam, apabila ditinggalkan maka akan mendapatkan doa besar. Sholat lima waktu seperti; 1. Sholat subuh, 2. Sholat asar, 3. Sholat duhur, 4, sholat maghrib, dan 5. Sholat isa.
  1. Sholat sunnah
Sholat yang apabila dilaksanakan mendaat pahala dan apabila ditinggalkan tidak mendapat dosa. Sholat sunnah seperti; sholat sunnah rawatib, sholat sunnah wudhu, sholat sunnah dhuha, sholat sunah tahyyatul-masjid, sholat sunnah tahajjud, sholat sunnah istikharah, sholat sunnah muthlaq, sholat sunnah awwabin, sholat sunnah tasbih, sholat sunnah taubah, sholat sunnah hajat, sholat sunnah witir, sholat sunnah ‘id 9hari raya), sholat sunnah dua gerhana, dan sholat sunnah istisqa’.

Resume tugas fiqih tanggal 27 september 2010
  1. Zakat
Zakat menurut istilah agama artinya kadar harta yang tertentu, yang diberikan kepada orang yang berhak menerimanya, dengan beberapa syarat.
Benda yang wajib dizakati;
a.       Binatang ternak
b.      Emas atau perak
c.       Biji makanan yang mengenyangkan
d.      Buah-buahan
e.       Harta perniagaan
Syarat bagi orang yang wajib zakat;
a.       Islam
b.      Merdeka
c.       Milik yang sempurna
d.      Cukup satu nisab
e.       Sampai satu tahun lamanya dipunyai.
Zakat terbagi menjadi dua yaitu;
a.       Zakat fitrah Zakat fitrah adalah zakat jiwa. Artinya orang yang membayar zakat fitrah
dibersihkan jiwanya. Zakat fitrah tersebut dibayarkan di bulan ramadhan dan besarnya zakat fitrah sebanyak 3,1 liter.
b.      Zakat maal
Zakat maal adalah zakat benda. Artinya apabila seseorang yang mempunyai harta benda yang sudah terkena nasab maka harta tersebut wajib dikenai zakat.
Orang-orang yang berhak menerima zakat;
a)      Fakir
b)      Miskin
c)      ‘amil
d)     Muallaf
e)      Hamba
f)       Orang yang berhutang
g)      Sabilillah
h)      Musafir.


  1. Puasa
Puasa menurut bahasa adalah menahan dari segala sesuatu. Menurut istilah adalah membatalkan sesuatu dari yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat dan syarat tertentu.
Macam-macam puasa;
a.       Puasa wajib
b.      Puasa sunnah
c.       Puasa makruh
d.      Puasa haram

Syarat syah puasa
a)      Islam
b)      Mumayiz
c)      Suci dari darah haid
d)     Dalam waktu yang diperbolehkan puasa padanya.
Fardu (rukun) puasa
a)      Niat
b)      Menahan dari sesuatu yang membatalkan puasa
Sesuatu yang membatalkan puasa;
a)      Makan dan minum
b)      Muntah yang disengaja
c)      Bersetubuh
d)     Keluar darah haid
e)      Gila
f)       Keluar mani dengan sengaja.
Sunnah puasa;
a)      Menyegarkan berbuka
b)      Berbuka dengan kurma
c)      Berdoa sewaktu berbuka puasa
d)     Makan sahur sesudah tengah malam
e)      Mangakhirkan makan sahur  kira-kira 15 menit sebelum fajar
f)       Member makan kepada orang-orang yang berpuasa
g)      Memperbanyak sedekah sewaktu berpuasa
h)      Memperbanyak membaca al quran.

Hikmah (rahasia) berpuasa;
a.       Tanda terima kasih kepada  Allah SWT
b.      Didikan kepercayaan
c.       Didikan perasaan belas kasihan terhadap fakir-miskin
d.      Guna menjaga kesehatan.

Resume tugas fiqih tanggal 29 september 2010
  1. Haji dan Umrah
Haji artinya menyengaja sesuatu. Menurut istilah haji artinya adalah sengaja mengunjungi ka’bah (rumah suci) untuk melakukan  beribadah, dengan syarat-syarat dan ditentukan oleh syara’.

Syarat-syarat wajib haji;
a.       Islam
b.      Berakal
c.       Baligh
d.      Kuasa atau mampu.

Rukun haji;
a.       Ihram
b.      Hadir di padang arafah
c.       Tawaf atau berkeliling ka’bah
d.      Sa’I atau berlari-lari kecil di antara bukit safa dan marwah)
e.       Mencukur rambut
f.       Menertibkan rukun-rukun tersebut.

Wajib haji;
a.       Ihram
b.      Berhenti di muzdalifah
c.       Melontar jumratul ‘aqabah pada hari aya haji
d.      Melontar tiga jumrah
e.       Bermalam di mina
f.       Tawaf wada’
g.      Menjauhkan diri dari segala yang larangan atau yang diharamkan.
Sunat haji;
a.       Ifrad
b.      Membaca talbiyah
c.       Berdoa sesudah membaca talbiyah
d.      Membaca dzikir sewaktu tawaf
e.       Sholat dua rakaat sesudah tawaf
f.       Masuk ke ka’bah.

Hukum umrah adalah fardu ‘ain atas tiap-tiap laki-laki dan perempuan muslim.
Rukun umrah;
a.       Ihram serta berniat
b.      Tawaf
c.       Sa’i
d.      Mencukur rambut
e.       Menertibkan keempat rukun tersebut.

Wajib umrah;
a.       Ihram dan miqat-nya
b.      Menjauhkan diri dari segala muharramat atau larangan umrah.

Hikmah haji adalah menguatkan rasa persaudaraan dan menanamkan semangat kebersamaan bagi kepentingan bersama.

Resume tugas fiqih tanggal 30 september 2010
B.     Muamalah
Muamalah ialah semua hukum syariat yang bersangkutan dengan urusan duniawi, dengan memandang kelanjutan hidup seseorang seperti; akad, jual beli, utang piutang, dan lain-lain.
Muamalah ialah hubungan manusia dengan manusia untuk mendapatkan alat-alat yang dibutuhkan jasmaninya dengan cara yang sebaik-baiknya, sesuai dengan ajaran dan tuntunan agama.
  1. Akad
Akad artinya kesepakatan antara dua orang atau lebih untuk menentukan suatu permasalahan tertentu.
  1. Jual beli
Jual beli artinya menukarkan barang dengan barang atau berang dengan uang, dengan jalan melepaskan hak milik dari seseorang terhadap orang  lainnya.
Rukun jual beli;
a.       Akad
b.      Orang yang berakad
Syarat orang yang berakad;
1)      Baligh (berakal)
2)      Beragama islam

c.       Ma’kud alaihi (barang yang diperjual belikan)
Syarat ma’kud alaih ialah;
1)      Suci atau mungkin disucikan
2)      Member manfaat menurut syara’
3)      Dapat diserahkan secara cepat dan lambat
4)      Milik sendiri
5)      Diketahui.
Jual beli yang dilarang dan tidak syah
Barang-barang yang dilarang diperjual belika serta membatalkan ijab Kabul adalah sebagai berikut.
a.       Barang yang dihukumi najis oleh agama
b.      Bibit (mani) binatang ternak
c.       Anak binatang yang masih dalam kandungan induknya.
d.      Dan lain-lain.                                             
  1. Utang piutang dan riba
Utang piutang sama halnya dengan meminta bantuan dan member bantuan antaa dua oang atau lebih. Hukum member utang adalah sunnah karena mengandung suatu kebaikan.
Dalam utang piutang diperlukan surat utang sebagai bukti untuk menghindari dari keburukan yang mungkin timbul dikemudian hari.
Ikrar utang adalah “aku utangkan kepada engkau dengan ketentuan supaya engkau kembalikan kepadaku tukaranya sebanyak ini pula”.
Riba menurut bahasa artinya bertambah. Menurut isrilah adalah akad yang terjadi dengan penukaran tertentu, tidak diketahui sama atau tidaknya menurut aturan syara’, atau terlambat menerimanya.

Macam-macam riba;
a.       Riba fadli
b.      Riba qardi
c.       Riba yad
d.      Riba nasa’

Resume tugas fiqh tanggal 2 oktober 2010
  1. Sarikat, musaqah, muzara’ah, mukhabarah, mempersewakan, ji’alah, jaminan, hiwalah, daman,  dan ‘ariyah
Sarikat adalah kesepakatan dua orang atau lebih bertujuan mencari keuntungan yang halal.
Syarikat ada dua yaitu;
a.       Syarikat ‘inan (syarikat harta0
Syarikat ‘inan artinya akad dua orang atau lebih untuk bersetikat harta untuk mendapatkan keuntungan.
b.      Syarikat kerja
Syarikat kerja adlah dua orang ahli atau lebih yang bermufakat agar keduanya mendapatkan pekerjaan.

Rukun syarikat;
a)      Ada sigatnya (lafaz akad)
b)      Ada orang yang berserikatnya
c)      Ada pokok pekerjaannya.

Syarat menjadi anggota perkongsian;
a)      Berakal
b)      Baligh
c)      Merdeka.

Syarat modal perkongsian;
a)      Modal hendaklahberupa uang atau barang yang bias diukur denan uang
b)      Dua bang atau modal tersebut hendaklah dicampurkan menjadi satu.

Musaqah adalah pemilik kebun yang memberikan kebunya kepada tukang kebun agar dipeliharanya, dan penghasilan yang didapat dari kebun itu dibagi kepada keduanya, menurut perjanjian sewaktu akad.
Muzara’ah adalah paroan sawah atau lading, seperdua, sepertiga, atau lebih atau kuang, sedangkan benihnya dari petani (orang yang menggarap).
Mukhabarah adalah paroan sawah atau lading, seperdua, sepertiga atau lebih atau kurang, sedangkan benihnya dari yang punya tanah.
 Mempersewakan adalah akad atas mufakat (jasa) yang dimaksud lagi diketahui, dengan takaran yang diketahui, menurut syarat-syarat tertentu.
Ji’alah adalah meminta agar mengembalikan barang yang hilang dengan bayaran yang ditentukan.
Jaminan (rungguhan) adalah suatu bang yang dijadikan peneguh atau penguat kepercayaan dalam utang piutang.
Hiwalah adalah memindahkan utang dari tanggungan seseorang kepaa tanggungan yang lain.
Daman ialah menanggung (menjamin) utang, menghadirkan barang atau orang ketempat yang telah ditentukan.
‘ariyah (pinjam meminjam) ialah memberikan manfaat sesuatu yang halal kepada yang lain untuk diambil manfaatnya dengan tidak merusakan zatnya, agat zat barang tersebut dapat dikembalikan.

Resume tugas fiqh tanggal 3 oktober 2010
C.     Munakahat
  1. Nikah
Nikah menurut bahasa artinya berkumpul atau bercampur. Sedangkan menurut syara’ adalah akad ijab Kabul dari seseorang laki-laki kepada seorang perempuan untuk membentuk rumah tangga yang kekal, bahagia dunia akherat, dan sejahtera dibawah naungan rida illahi.
Tujuan nikah adalah melangsungkan hidup dan membentuk keturunan, serta menjaga kehormatan diri.
Rukun nikah
a)      A zauj (calon suami)
b)      Ada  zaujah (calon istri)
c)      Ada wali, yaitu orang akan mengawinkan perempuan. Kalau wali tidak ada, maka pernikahan tidak syah.
d)     Ada saksi
e)      Ada ijab Kabul antara wali dan calon suami.
Syarat-syarat wali
a)      Islam
b)      Baligh
c)      Berakal
d)     Merdeka
e)      Adil
f)       Laki-laki.


Wanita yang haram dinikah
Hal-hal yang menyebabkan haramnya menikahi wanita ada tiga yaitu;
  1. Sebab keturunan
Dari sebab keturunan
a)      Ibu dan jalurnya keatas
b)      Anak perempuan dan keturunannya
c)      Saudara perempuan seibu sebapak
d)     Bibi (saudara perempuan ibu)
e)      Saudara perempuan dari bapak
f)       Anak perempuan dari saudara laki-laki;
g)      Anak perempuan dari saudara perempuan.
  1. Sabab persusuan
Dari sebab persusuan
a)      Ibu yang menyusui
b)      Saudara persusuan
  1. Dari sebab pernikahan
a)      Ibu dari istri
b)      Saudara tiri bila telah terjadi dukhul dengan ibunya
c)      Istri dari anak laki-laki sekandung
d)     Istri dari bapak (ibu tiri)